Etos Kerja Dalam Islam



Motivasi Dakwah Islam Posts Facebook

Pengertian dan Maksud Etos Kerja Islam (Muslim)

Kumpulan Contoh Makalah - Etos Kerja Muslim - Pengertian, maksud, dan penjelasan etos kerja muslim (menurut/ dalam perspektif agama Islam).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etos adalah pandangan hidup yangg khas dari suatu golongan sosial. Jadi, pengertian Etos Kerja adalah semangat kerja yg menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok.

Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sesuatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. Sedangkan Etos Kerja Muslim dapat didefinisikan sebagai cara pandang yang diyakini seorang muslim bahwa bekerja tidak hanya bertujuan memuliakan diri, tetapi juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh dan mempunyai nilai ibadah yang luhur.

Etos Kerja merupakan totalitas kepribadian diri serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan memberikan sesuatu yang bermakna, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high performance).

Etos Kerja Muslim didefenisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal sholeh. Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah yang didera kerinduan untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, menunjukkan sikap pengabdian sebagaimana firman Allah, “Dan tidak Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”, (QS. adz-Dzaariyat : 56).

Bekerja adalah fitrah dan merupakan salah satu identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip iman tauhid, bukan saja menunjukkan fitrah seorang muslim, tetapi sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Allah SWT. Apabila bekerja itu adalah fitrah manusia, maka jelaslah bahwa manusia yang enggan bekerja, malas dan tidak mau mendayagunakan seluruh potensi diri untuk menyatakan keimanan dalam bentuk amal kreatif, sesungguhnya dia itu melawan fitrah dirinya sendiri, dan menurunkan derajat identitas dirinya sebagai manusia. Setiap muslim selayaknya tidak asal bekerja, mendapat gaji, atau sekedar menjaga gengsi agar tidak dianggap sebagai pengangguran. Karena, kesadaran bekerja secara produktif serta dilandasi semangat tauhid dan tanggung jawab merupakan salah satu ciri yang khas dari karakter atau kepribadian seorang muslim. Tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk menjadi pengangguran, apalagi menjadi manusii yang kehilangan semangat inovatif. Karena sikap hidup yang tak memberikan makna, apalagi menjadi beban dan peminta-minta, pada hakekatnya merupakan tindakan yang tercela.

Seorang muslim yang memiliki etos kerja adalah mereka yang selalu obsesif atau ingin berbuat sesuatu yang penuh manfaat yang merupakan bagian amanah dari Allah. Dan cara pandang untuk melaksanakan sesuatu harus didasarkan kepada tiga dimensi kesadaran, yaitu : dimensi ma’rifat (aku tahu), dimensi hakikat (aku berharap), dan dimensi syariat (aku berbuat).

  • Tahu siapa aku, apa kekuatan dan kelemahanku,
  • Tahu apa pekerjaanku,
  • Tahu siapa pesaingku dan kawanku,
  • Tahu produk yang akan dihasilkan,
  • Tahu apa bidang usahaku dan tujuanku,
  • Tahu siapa relasiku,
  • Tahu pesan-pesan yang akan kusampaikan
Sikap diri untuk menetapkan sebuah tujuan kemana arah tindakan dilangkahkan. Setiap pribadi muslim meyakini bahwa niat atau dorongan untuk menetapkan cita-cita merupakan ciri bahwa dirinya hidup. Pengetahuan tentang peran dan potensi diri, tujuan serta harapan-harapan hendaklah mempunyai arti kecuali bila dipraktikkan dalam bentuk tindakan nyata yang telah diyakini kebenarannya. Yang membedakan semangat kerja dalam Islam adalah kaitannya dengan nilai serta cara meraih tujuannya. Bagi seorang muslim bekerja merupakan kewajiban yang hakiki dalam rangka menggapai ridha Allah. Sedangkan orang kafir bermujahadah untuk kesenangan duniawi dan untuk memuaskan hawa nafsu.

Di Jepang dikenal sebuah istilah Keizen yang dipelopori oleh Masaaki Imai, yakni: semangat untuk terus-menerus melakukan perbaikan yang melibatkan setiap orang mulai dari pimpinan puncak sampai pekerja lapangan.

Motto Masaaki Imai: “Engineers at Japanese plants are often warned, ‘There will be no progress if you keep on doing things exactly the same way’
"Dan para insinyur di Jepang sering diingatkan akan sebuah moto, ‘Tidak pernah akan ada kemajuan jika Anda mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama dari waktu ke waktu'"

Related Posts: Pengertian dan Maksud Etos Kerja Islam (Muslim)

Gallery Etos Kerja Dalam Islam

Contoh Soal Etos Kerja Dalam Islam

Jual Etos Kerja Islam Petunjuk Pekerjaan Yang Halal Jakarta Timur Tumbas Buku Tokopedia

Etos Kerja Dalam Perspektif Islam

Etos Kerja Dan Hubungannya Dengan Pemahaman Agama

Budaya Akademik Dan Etos Kerja Dalam Islam Wordpress

Nur Kholis Etos

Etos Kerja Dan Etika Profesi Dalam Pandangan Islam

Makna Etos Kerja Dalam Perspektif Islam

Etos Kerja Dalam Perspektif Islam Apa Dan Bagaimana

Etos Kerja Dalam Pandangan Agama Islam Read Book Online

Etos Kerja Jangkar Kehidupan

Etos Kerja Dalam Islam By Okky Anggara On Prezi

Etos Kerja Dalam Islam Full

Pdf Etos Kerja Islam Dalam Pendidikan Islam Jurnal

Etos Kerja Dalam Islam Full

10 Prinsip Prinsip Etos Kerja Keras Dalam Islam Islam Cendekia

Etos Kerja Dalam Islam Youtube

Etos Kerja Dan Entrepeneurship Dalam Islam Wawasan Ilmu

Empat Prinsip Etos Kerja Islami Republika Online


Comments