Us 3 82 13 Off 7 Inch Aluminium Kecepatan Persegi Segitiga Sudut Busur Derajat Alat Pengukuran Mencoba Persegi Tukang Kayu Mengukur Alat Tata
PENGUKURAN CURAH HUJAN KLIAMTOLOGI
HANNA DEBORA PURBA
E1B012053
UNIB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Hujan adalah butir-butir air yang jatuh ke bumi dari atmosfer. Awan adalah titik-titik air yang melayang-layang di atmosfer dan merupakan bahan baku hujan. Kadang-kadang butir-butir air yang jatuh akan menguap kembali sebelum mencapai permukaan bumi.
Hujan turun dari awan, adanya awan belum tentu turunnya hujan. Hujan baru turun bila butir-butir air di awan bersatu menjadi besar dan mempunyai daya berat yang cukup dan suhu di bawah awan harus lebih rendah dari suhu awan itu sendiri, maka butir-butir air yang telah besar dan berat jatuh sebagai hujan
Data hujan dianalisa untuk mengetahui jeluknya( rainfall depth ), jujuh hujan (rainfall duration) dan kelebatan hujan ( rainfall intensity ). Sifat-sifat hujan tersebut penting diketahui karena ia berperan atas terjadinya ruoff (limpasan),erosi, dan dapat menentukan dan berpengaruh pada peristiwa dan kejadian alam, peristiwa boiligik, dan lain-lainnya. Pendataan hujan, seperti pendataan unsur-unsur iklim lainnnya diperlakukan untuk digunakan dalam hampir setiap perencanaan di bidang pertanian, pembangunan jembatan, gedung dan lain-lain. Pendataan hujan dan unsur iklim lainnya sering diperlukan untuk menunjang penelitian yang berkenaan dengan alam benar.
Disini terlihat pula bahwa data yang baik dan benar (teliti dan diolahb secara tepat ) merupakan keharusan. Karena bila data tersebut tidak benar, maka kemungkinan kesalahan atau kegagalan suatu keajaiban atau usaha yang bergantungan kepada iklim akan benar. Curah hujan harian ,mingguan, dekade, bulanan, musiman maupun tahunan didapatkan dengan menjumlahkan curah hujan harian hasil pengukuran sesuai dengan periode waktu yang diperlukan.
Untuk mengetahui rata-rata curah hujan wilayah (misalnya daerah perairan sungai ) diperlukan data curah hujan dari beberapa stasiun yang berada ada wilayah tersebut. Data dari beberapa stasiun pengamatan tersebut rata-rata aritmatika, rata-rata berbobot (poligon hiessen) atau dari rata-rata menurut isohyet (dari luasan sub wilayah). Isohyet adalah garis yang menghubungkan tempaat-tempat yang menerima curah huajn yang sama.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam jangka waktu panjang. Setiap tempat dapat mempunyai iklim yang berbeda dengan tempat lainnya sesuai dengan kondisi masing-masing unsur-unsur iklim. Ada beragam klasifikasi iklim dan ia dinamai sesuai dengan nama ahli yang mengembangkannya. Contoh yang dikenal adalah Koppen, Schmith dan ferguson, Oldeman, dan lain-lainnya.
Tiap klasifikasi dibuat berdasarkan tujuan tertentu dari pembuatannya, dengan luas cakupan wilayahnya mulai dari yang terbatas(lebih kecil dari negara) sampai yang luas (regional atau dunia). Oleh karena itu dalam menggunakan suatu klasifikasi suatu klasifikasi iklim kita perlu memperhatikan beberapa hal antara lain:
- Tujuan klasifikasi iklim tersebut dibuat
- Latar belakang pembuatan klasifikasi iklim tersebut
- Daerah-derah berlakunya klasifikasi iklim tersebut
Hujan harian adalah Curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan. Hari hujann merupakan kejadian hujan dengan curah huajn lebih besar atau sama dengan 0,5 mm.
Hujan jangka pendek-intensitas hujan adalah Hujan yang diukur kontinyu selama waktu pendek seperti setiap satu jam, setengah jam, dua jam, dan sebagainya. Dalam istilah umum lebih tepat juga dengan intensitas hujan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan kelebatan hujan selama kejadian hujan.
Curah hujan ini disebut curah hujan wilayah/daerah dan dinyatakan dalam mm. Curah hujan daerah ini harus diperkirakan dari beberapa titik pengamatan curah hujan. Studi yang dilakukan untuk menganalisis curah hujan ini dilakukan pada stasiun
Curah hujan dibatasi sebagai tinggi air (dalam mm) yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan/perembesan ke dalm tanah. Jumlah hari hujan umumnya di batasi dengan jumlah dengan curah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan dapat dinyatakan per-minggu,dekade,bulan,tahun atau periode tanam (tahap pertumbuhan tanaman). Intensitas hujan adalah curah hujan dibagi dengan selang waktu terjadinya hujan.
1.2 TUJUAN
Tujuan praktikum analisa data hujan yaitu:
- Agar mahasiswa mengetahui cara pengolahan data hujan harian, bulanan, tahunan, dan dapat membuat grafik pola hujan suatu tempat
- Agar mahasiswa dapat menganalisab data hujan rekaman data hujan rekaman kontinyu dan mengerti sifat hujan dari data tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hujan adalah presipitasi yang jatuh ke bumi dalam bentuk air. Hujan dibedakan dari ukuran butir (0,08 – 8 mm), dan kejadiannya. Menurut ukuran diameternya : hujan gerimis (<2 mm), rintik-rintik (2-4 mm) dan deras (>4 mm).
(Muin N.S.2008)
Hujan harian adalah Curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan. Hari hujan merupakan kejadian hujan dengan curah huajn lebih besar atau sama dengan 0,5 mm. Hujan jangka pendek-intensitas hujan adalah Hujan yang diukur kontinyu selama waktu pendek seperti setiap satu jam, setengah jam, dua jam, dan sebagainya. Dalam istilah umum lebih tepat juga dengan intensitas hujan. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan kelebatan hujan selama kejadian hujan.( Anonim,2008 )
Curah hujan dibatasi sebagai tinggi air (dalam mm) yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan/perembesan ke dalm tanah. Jumlah hari hujan umumnya di batasi dengan jumlah dengan curah hujan 0,5 mm atau lebih. Jumlah hari hujan dapat dinyatakan per-minggu,dekade,bulan,tahun atau periode tanam (tahap pertumbuhan tanaman). Intensitas hujan adalah curah hujan dibagi dengan selang waktu terjadinya hujan.( Handoko,1986 )
Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan otomatis atau yang manual. Alat-alat pengukur tersebut harus diletakkan pada daerah yang masih alamiah, sehingga curah hujan yang terukur dapat mewakili wilayah yang luas. Salah satu tipe pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe observatorium (obs) atau sering disebut ombrometer. Curah hujan dari pengukuran alat ini dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut penakar. Alat tipe observatorium ini merupakan alat baku dengan mulut penakar seluas 100 cm2 dan dipasang dengan ketinggian mulut penakar 1,2 meter dari permukaan tanah. ( Jumin, 2002).
Jenis-jenis hujan berdasarkan curah hujan (definisi BMG)
· hujan sedang, 20 - 50 mm per hari
· hujan lebat, 50-100 mm per hari
· hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari.
Air hujan terdiri atas : ion-ion natrium, kalium, kalsium, khlo, bikarbinat, dan sulfat ynag merupakan jumlah yang besar bersama-sama. Ammonia, nitra, nitrit, nitrogen, dan susunan-susunan nitrogen lain. Bagian yang kecil misalnya: iodine, bromine, boron, besi, almunium, dan silica. Asal unsure-unsur ini adalah lautan, sungai-sungai atau danau, permukaan tanah, vegetasi, industri, dan gunung-gunung berapi. Air hujan pH-nya berkisar antara 3,0-9,8. (Wisnubroto, 2006)
Hujan harian adalah curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan. Hujan jangka pendek atau intensitas hujan adalah hujan yang diukur kontinyu selama waktu pendek seperti setiap satu jam, setengah jam, dua jam, dan sebagainya. Pengukuran ini dilakukan intuk mengetahui kekuatan atau kelebatan hujan selama kejadian hujan.
Disini hujan dapat didefenisikan sebagai bentuk endapan yang sering dijumpai,dan endapan merupakan curah hujan.Endapan disini dapat berbentuk seperti hujan, gerimis, salju, dan batu es hujan (hail). Didaerah tropis hujannya lebih lebat dari pada didaerah lintang tinggi. Garis yang menghubungkan titik-titik dengan curah hujan sama selama periode tertentu disebut isohyet. Distribusi curah hujan bulanannya kebalikan dari jenis monsoon. Pola curah hujan jenis local lebih banayk dipengaruh oleh local. Daerah yang memiliki jenis local yang sangat sedikit yaitu daerah ambon. (Bayong Tjasjono, 2007)
BAB III
METODOLOGI
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Selasa 17 Desember 2013
Tempat : lap. Ilmu Tanah
3.2 ALAT DAN BAHAN
· Data hujan bulanan dan tahunan selama 10 tahun di daerah Bintuhan
· Alat tulis
3.3 CARA KERJA:
Data Hujan harian/Bulanan
- Menyalin data yang telah diberikan di dalam laboratorium
- Membuat curah hujan bulanannya untuk setiap bulan selama satu tahun pada suatu tahun. Melakukan beberapa tahun data (sesuai yang diberiakan co-asst).
- Membuat rata-rata data hujan mulai januari,februari,sampai desember.
- Menghitung hari hujan untuk setiap bulanannya dan merat-ratakan dari sejumlah tahun data yang ada.
- Membuat grafik dari data tersebut.
- Menetukan kapan kira-kira musim hujan/basah mulai dan kapan berakhir.
Data hujan kontinyu
- Menetukan curah hujan dengan kelebatan tertinggi pada suatu kejadian hujan kemudian mencari pula yang tertinggi dalam suatu bulan
- Menetukan berapa lama kejadian hujan yang paling panjang.
- Menentukan pula lama hujan yang paling sering terjadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENGAMATAN
Tabel Pemeriksaan Hujan Tahun 2007-2012 di Universitas Bengkulu
Tahun | Bulan | |||||||||||
Januari | Februari | Maret | April | Mei | Juni | Juli | Agustus | September | Oktober | November | Desember | |
2007 | 319,7 | 395 | 429 | 183 | 147 | 435,5 | 140 | 21 | 267,5 | 243,5 | 451,5 | 533,5 |
Banyak hari hujan | 19 | 11 | 14 | 13 | 11 | 12 | 6 | 3 | 5 | 7 | 18 | 6 |
Rata rata/ tahun | 3551,7 / 12 = 295,975 | |||||||||||
2008 | 201 | 306,5 | 616 | 389,3 | 81 | 41,3 | 75,5 | 195 | 164,3 | 157,3 | 581,8 | 614,4 |
Banyak hari hujan | 15 | 13 | 20 | 10 | 3 | 6 | 8 | 10 | 16 | 9 | 21 | 26 |
Rata rata/ tahun | 3423,4 / 12 = 285,2833 | |||||||||||
2009 | 410,4 | 145,2 | 263,3 | 558,9 | 282,8 | 120,3 | 142,5 | 130,2 | 100 | 247 | 363,2 | 744,4 |
Banyak hari hujan | 19 | 14 | 10 | 13 | 13 | 8 | 4 | 10 | 7 | 17 | 19 | 28 |
Rata rata/ tahun | 3429,7 / 12 = 285,8083 | |||||||||||
2010 | 215,4 | 421,5 | 381 | 299,9 | 180,9 | 133,8 | 119,5 | 359,2 | 277 | 350,8 | 263 | 339,5 |
Banyak hari hujan | 18 | 16 | 17 | 18 | 15 | 12 | 20 | 13 | 18 | 22 | 13 | 21 |
Rata rata/ tahun | 3672,5 / 12 = 306,0417 | |||||||||||
2011 | 160,2 | 61,7 | 214,4 | 298,7 | 344,8 | 315,5 | 93,7 | 152,8 | 46 | 68,9 | 216,4 | 301,3 |
Banyak hari hujan | 12 | 8 | 21 | 19 | 17 | 9 | 7 | 4 | 6 | 10 | 20 | 18 |
Rata rata/ tahun | 2274,4 / 12 = 189,5333 | |||||||||||
2012 | 168,4 | 123,7 | 152,5 | 251,9 | 177,1 | 82,4 | 144 | 76,3 | 15,2 | 287,5 | 632,8 | 329,3 |
Banyak hari hujan | 13 | 20 | 9 | 17 | 9 | 7 | 11 | 2 | 1 | 15 | 23 | 15 |
Rata rata/ tahun | 1809,4/12 = 150,7833 | |||||||||||
Jumlah | 2628,9 | 2183,6 | 2702,6 | 2508,1 | 1736,9 | 1911,9 | 1135,5 | 1142,3 | 1537,4 | 1526,3 | 3363,8 | 3080,4 |
Rata-rata | 328,61 | 272,95 | 337,82 | 313,51 | 217,11 | 238,98 | 141,93 | 142,788 | 192,175 | 190,7875 | 420,475 | 385,05 |
Grafik gariscurah hujan tahun 2007 - 2012
4.2 PEMBAHASAN
Pada pengamatan data curah hujan yang diperoleh yaitu data hujan yang diolah dan diamati adalah data hujan dari stasiun, terhitung dari tahun 2007 – 2012 di Universitas Bengkulu.pengamatan curah hujan harian dan curah hujan kumulatif, Hujan harian adalah Curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu hari (24 jam). Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu periode tertentu seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan.
Curah hujan rata-rata tahunan sangat bervariasi menurut tahun. Dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 didapat pada tahun 2007 diketahui ada 11 bulan terhitung dari bulan januari sampai juli dan september sampai desember dan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan desember. Sedangkan dari curah hujan rendah terjadi pada bulan agustus hanya 1 bulan. Data menunjukkan bahwa selama satu tahun tersebut diperoleh bahwa lebih banyak bulan basah dibanding bulan kering. Pada tahun 2007 diperoleh banyak hari hujan pada bulan januari 19 hari, februari 11 hari, maret 14 hari, april 13 hari, mei 11 hari, juni 12 hari, juli 6 hari, agustus 6 hari, september 3 hari, oktober 5 hari, november 7 hari dan desember 26 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 295,975 mm.
Pada tahun 2008 didapat rataan Bulan Basah pada tahun 2008 diketahui ada 9 bulan terhitung dari bulan januari sampai april dan agustus sampai desember dan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan desember. Sedangkan dari curah hujan rendah terjadi pada bulan mei sampai juli terdapat 3 bulan. Data menunjukkan bahwa selama satu tahun tersebut diperoleh bahwa lebih banyak bulan basah dibanding bulan kering, Dan desember merupakan musim hujan yang menghasilkan curah hujan tinggi. Pada tahun 2008 diperoleh banyak hari hujan pada bulan januari 15 hari, februari 13 hari, maret 20 hari, april 10 hari, mei 3 hari, juni 6 hari, juli 8 hari, agustus 10 hari, september 16 hari, oktober 9 hari, november 21 hari dan desember 25 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 285,2833 mm
Pada tahun 2009 didapat diketahui bahwa selama 12 bulan terjadi musim penghujan pada tahun 2009. Tidak terdapat bulan kering selama tahun ini. Dengan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan deseber pada tahun 2009. Dengan banyak hari hujan pada bulan januari 19 hari, februari 14 hari, maret 10 hari, april 13 hari, mei 13 hari, juni 8 hari, juli 4 hari, agustus 10 hari, september 7 hari, oktober 17 hari, november 19 hari dan desember 28 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 285,8083mm
Pada tahun 2010 sama halnya pada tahun 2009. Pada tahun 2010 tidak didapat bulan kering, diketahui bahwa selama 12 bulan terjadi musim penghujan pada tahun 2010.. Dengan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan februari pada tahun 2010 dengan jumlah curah hujan 421,5 mm. Pada tahun 2010 diperoleh banyak hari hujan pada bulan januari 18 hari, februari 16 hari, maret 17 hari, april 18 hari, mei 15 hari, juni 12 hari, juli 20 hari, agustus 13 hari, september 18 hari, oktober 23 hari, november 13 hari dan desember 21 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 306,0417mm
Sedangkan pada tahun 2011 didapat rataan Bulan Basah pada tahun 2011 diketahui ada 8 bulan terhitung dari bulan januari, meret, april,mei, juni, agustus september, oktober , november dan desember dan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan mei. Sedangkan dari bulan kering terjadi pada bulan februari, juli, september dan oktober terdapat 4 bulan kering. Data menunjukkan bahwa selama satu tahun tersebut diperoleh bahwa lebih banyak bulan basah dibanding bulan kering, Dan pada tahun 2011 musim hujan yang menghasilkan curah hujan tinggi terdapat pada bulan mei 344,8 mm. Pada tahun 2011 diperoleh banyak hari hujan pada bulan januari 12 hari, februari 8 hari, maret 21 hari, april 19 hari, mei 17 hari, juni 9 hari, juli 7 hari, agustus 4 hari, september 6 hari, oktober 10 hari, november 20 hari dan desember 18 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 189,5333 mm
Pada tahun 2012 diketahui bahwa rataan Bulan Basah pada tahun ini ada 9 bulan terhitung dari bulan januari sampai mei, juni, oktober. November dan desember dan curah hujan tertinggi terdapat pada bulan november. Sedangkan dari bulan kering terjadi pada bulan juni, agustus dan september terdapat 3 bulan kering, dan data bulan kering terendah terdapat pada bulan september dengan data curah hujan 15,2 . Data menunjukkan bahwa selama satu tahun tersebut diperoleh bahwa lebih banyak bulan basah dibanding bulan kering, Dan november merupakan musim hujan yang menghasilkan curah hujan tinggi dengan curah hujan 632,8 mm. Pada tahun 2012 diperoleh banyak hari hujan pada bulan januari 13 hari, februari 20 hari, maret 9 hari, april 17 hari, mei 9 hari, juni 7 hari, juli 11 hari, agustus 2 hari, september 1 hari, oktober 15 hari, november 23 hari dan desember 15 hari setiap bulannya. Dengan rata rata pertahun 150,7833 mm
Data hujan yang kita peroleh pada tahun 2007 – 2012 mempunyai variasi yang sangat besar. Curah hujan yang diamati pada stasiun klimatologi meliputi tinggi (Curah hujan), jumlah hari hujan dan intensitas hujan. Kerapatan jaringan stasiun hujan tergantung dari letak, topografi wilayah dan sebaran (tipe) hujannya. Daerah yang berbukit-bukit memerlukan stasiun yan lebih rapat dari pada daerah yang datar. Daerah belakang angin tidak bisa diwakili oleh stasiun yang berada di daerah hadap angin.
Pengaruh daratan tinggi pada peningkatan curah hujan curah terutama adalah memberi dorongan (paksaan) udara untuk naik. Pengaruh lain yang tidak langsung adalah menghasilkan turbelensi alamiah yang kuat baik mekanik maupun konvektif karena melewati permukaan kasap, penghalang dan memeperlambat gerakan depresi (badai siklon), menimbulkan konvergensi pada arus udara horizontal karena melewati lembah yang menyerupai cerobong dan memicu udara naik sebagai awal ketidak stabilan.
Dan dari data yang kita ketahui maka dapat kita ketahui bahwa menurut data selama 2007 – 2012 diketahui bahwa curah hujan pada bengkulu, universitas bengkulu maka dapat disimpulkan bahwa bengkulu termasuk dalam yang memiliki curah hujan tinggi. Dimana selama tahun 2007 – 2012 diketahui bahwa naik turunnya curah hujan selalu berubah ubah dengan sangat cepat. Pada bulan september sampai desember bulan dimana curah hujan sangat tinggi
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan dari data pengelolaan pada daftar curah hujan selama tahun 2006 – 2013 dan diketahui bahwa daerah bengkulu termasuk dalam bulan basah, dimana naik turunnya curah hujan selalu berubah ubah dengan sangat drasis. Dan berdasar data curah hujan pada bulan september – desember merupakan curah hujan tertinggi.
5.2 SARAN
Diharapkan agar co-ass menjelaskan dengan jelas yaitu pengucapan dalam menjelaskan agar praktikan lebih mudah mengerti
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Penuntun Praktikum agroklimat.Fakultas Pertanian:Laboratorium Agroklimat Universitas Bengkulu.
Bayong Tjasjono, 2007. Klimatologi Dasar Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsu-unsur Iklim Jurusan Geofisika dan Meteorologi. FMIPA-IPB: Bogor.
Handoko,Ir.1986.Klimatologi Dasar. Bogor: Jurusan geofisika dan Meteorogi,FMIPA-IPB.
Jumin, Hasan Basri. 2002. Agroekologi Suatu Pendekatan Fisiologi. PTRaja Grafindo Persada, Jakarta
Muin N.S.2008, Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Bengkulu: UNIB
Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto, M. 2006. Asas-asas Meteorologi Pertanian, Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian. UGM Yogyakarta dan Ghalia Indonasia: Jakarta.
Gallery Alat Pengukur Curah Hujan
Jual Alat Pengukur Curah Hujan Ombrometer Murah Cv Berkah
Rain Gauge Neta Alat Pengukur Curah Hujan
Curah Hujan Pengertian Klasifikasi Pengukuran Dan Alat
Jual Alat Ukur Curah Hujan Rain Gauge Ombrometer Stainless Steel Kota Tangerang Toko Detector Gas Tokopedia
Laporan Form B 2 4 Alat Pengukur Curah Hujan Pkpp
Alat Pengukur Curah Hujan Otomatis
Terjual Alat Ukur Curah Hujan Obs Ombrometer Stainless Dan Galvanis Hub 08176755161
Alat Ukur Curah Hujan Ukur Curah Hujan Dengan Akurasi Tinggi
Semua Orang Berhak Sukses Laporan Alat Pengukur Curah Hujan
Muhammad Romadhoni Alat Pengukur Curah Hujan
Jual Alat Ukur Curah Hujan Manual Ombrometer Observatorium Obs Harga Murah Jakarta Oleh Pt Gis Global
Alat Pengukur Curah Hujan Neta Produk Cv Honest Star Marine
Ombrometer Galvanis Stainless Alat Ukur Curah Hujan
433 Mhz Nirkabel Tipping Bucket Alat Ukur Curah Hujan Rain Gauge Pluviometro Buy Wireless Rian Gauge Tipping Ember Hujan Gauge Pengukur Hujan
Harga Jual Alat Pengukur Curah Hujan Ombrometer
Gambar Alat Pengukur Curah Hujan Docx Document
Jual Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Hilman 081289854242
Alat Pengukur Curah Hujan Weather Station Aw 003 Cv Java
Jual Alat Pengukur Curah Hujan Harga Murah Bogor Oleh Pd Karya Mitra Usaha
Jual Jual Alat Ukur Curah Hujan Galvanis Call 081320616872
Hujan Dan Alat Pengukur Curah Hujan Kajianpustaka Com
Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Hilman
Alat Pengukur Curah Hujan Ombrometer
Cara Menggunakan Alat Pengukur Curah Hujan Obs News
Comments
Post a Comment