Siklus Hidup Fasciola Hepatica



Trematodes Instagram Posts Gramha Net

jelaskan siklus hidup fasciola hepatica

Cacing hati secara klasifikasi tergolong ke dalam klasifikasi animalia, dengan filum Platyhelminthes, kelas Trematoda, subkelas Digenea, Ordo Echinostomida dan merupakan famili Fasciolidae. Untuk lebih lengkapnya lagi simaklah pembahasan kami mengenai Materi Daur Hidup Fasciola Hepatica di bawah ini.

Pembahasan:

Cacing hati secara klasifikasi tergolong ke dalam klasifikasi animalia, dengan filum Platyhelminthes, kelas Trematoda, subkelas Digenea, Ordo Echinostomida dan merupakan famili Fasciolidae. Dalam mekanisme daur hidup cacing hati, tidak akan terlepas dari morfologi tiap fase dari cacing hati itu sendiri. Hal ini untuk memudahkan dalam memahami alur sekaligus morfologi tiap fasenya. Secara umum alur siklus hidup dari cacing hati ini yaitu Telur – Larva – Serkaria – Metaserkaria – Cacing dewasa.

1. Telur

Telur Cacing Hati serupa dengan filum Platyhelminthes lainnya, perkembangbiakan cacing hati juga bersifat hermaprodit. Hermaprodit ini merupakan kemampuan untuk bisa melakukan pembuahan sendiri. Dalam sekali pembuahan, cacing hati bisa menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak, yakni  lebih kurang 100.000 butir telur. Biasanya caing hati bertelur pada organ hati dan atau empedu dari inangnya.

Telur-telur yang dihasilkan dari proses pembuahan cacing hati kemudian akan disalurkan ke empedu untuk bisa melewati bagian usus besar dan anus sehingga bercampur dengan feses atau kotoran sapi. Pada tahap selanjutnya, sesaat ketika sudah keluar dari pencernaan inangnya (kondisi feses masih basah), telur-telur cacing hati ini kemudian siap menetas dan menjadi larva. Periode waktu yang dibutuhkan mulai fase infeksi hingga menetasnya telur yaitu selama 8 – 12 minggu dengan syarat selama kondisi lingkungan sekitar masih lembab.

2. Larva (Mirasidium)

Larva Mirasidium Telur  menetas  menjadi  larva  dengan rambut  getar (Cilia) di seluruh permukaan  tubuhnya  yang  disebut  mirasidium. Mirasidium yang baru menetas di feses kemudian akan terbawa hujan melalui siklus air hingga sampai aliran air. Mirasidium akan mencari inang yang baru, sasaran utamanya yaitu seperti para moluska terutama siput air tawar bercangkang seperti Lymnaea spp.

Larva mirasidium memiliki kemampuan reproduksi secara aseksual dengan cara paedogenesis di dalam tubuh siput,  sehingga  terbentuk  larva yang  banyak. Setelah berada dalam tubuh siput, mirasidium akan berubah menjadi sporosis.

Kemudian sporosis melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia, kemudian redia melakukan paedogenesis menjadi serkaria. Lama yang dibutuhkan fase larva atau mirasidium ini yaitu selama 10 – 12 hari. Pada inang alternatif Lymnaea spp., larva tidak bersifat parasit hanya sekedar menumpang tempat untuk melanjutkan fase selanjutnya. Hal ini juga disebabkan Lymnaea spp. memiliki resistensi tersendiri dari infeksi cacing hati itu sendiri.

3. Serkaria

Dari ke-3 bentuk mirasidium ini yakni sporosis, redia dan serkaria, yang meneruskan daur hidup F. hepatica ialah serkaria. Struktur dari serkaria ini memiliki sistem gerak fase cacing hati ini mempunyai semacam ekor mirip seperti kecebong pada kodok, yang digunakan untuk bergerak dan berpindah.

Serkaria ini kemudian akan keluar dari tubuh siput Lymnaea spp. Lalu melanjutkan pergerakan dengan menggunakan ekornya menuju rerumputan, tumbuhaningkungan yang lembab dan basah di situlah serkaria tinggal. Kemudian membentuk fase metaserkaria di mana ekor yang sebelumnya ada pada serkaria hilang. Lama periode yang dibutuhkan serkaria yakni selama 5 – 7 minggu pada kondisi yang lembab atau basah.

4. Metaserkaria

Metaserkaria adalah bentuk perubahan dari serkaria setelah menemukan inang alternatif seperti rerumputan, tumbuhan air dan tumbuhan di sekitar perairan yang lembab dan basah. Bentuk metaserkaria ialah bentuk infeksi sejati dari cacing hati. Setelah menempel, metaserkaria akan membungkus diri dan menjadi kista yang bisa bertahan lama pada rumput, tanaman padi, atau tumbuhan air.

5. Cacing Hati Dewasa

Ketika metaserkaria ini masuk ke dalam sistem pencernaan melalui konsumsi tumbuhan atau rerumputan yang sebelumnya telah menempel kista. Kemudian metaserkaria keluar dari kista dan berubah menjadi cacing hati dewasa. Cacing dewasa ini kemudian akan menembus dinding pada usus halus menuju rongga perut, dan mengincar hati sebagai tempat barunya. Cacing hati memiliki ukuran tubuh yang cukup besar yaitu panjang antara 2.5 – 3 cm dan lebar antara 1 – 1.5 cm. Cacing F. hepatica berlaku sebagai parasit pada hati hewan, terutama hewan memamah biak.

Pelajari Lebih Lanjut :

Detail Jawaban :

Kelas : X

Mapel : Biologi

Bab : Animalia

Kode : 10.4.9

Kata Kunci: Cacing, Fasciola Hepatica, Pita

Gallery Siklus Hidup Fasciola Hepatica

Pengertian Platyhelmintes Ciri Ciri Reproduksi Siklus

04 B Ingg Kls 9 Unit 3 Languages

Trematoda Pbl8

100 Gambar Siklus Cacing Hati Paling Hist Gambar Pixabay

Fasciola Hepatica A Light And Electron Microscope Study Of

Siklus Daur Hidup Cacing Hati Pita Tambang Penegrtian

Pdf Isolation Identification And Expression Of A Fasciola

Gambar Daur Hidup Fasciola Hepatica Brainly Co Id

Loa Loa Filariasis Wikipedia

Cynthia Juni Hutahean Siklus Hidup Taenia Solium Dan Siklus

Pdf Growing Significance Of Fascioliasis As An Emerging

Population Dynamics Of Snail Lymnae Rubiginosa In Rice

Daur Hidup Fasciola Hepatica Atau Cacing Hati Penjelasan

Soal Ujian Biologi Kelas X Semester Genap

Filum Platyhelminthes Pengertian Ciri Ciri Klasifikasi

Daur Hidup Fasciola Hepatica Pengertian Penularan

Daur Hidup Fasciola Hepatica Pdf Document

Siklus Hidup Cacing Pipih Beserta Sistem Pencernaan

Daur Hidup Fasciola Hepatica Cacing Hati Penjelasan

Daur Hidup Siklus Hidup Cacing Isap Tentorku

Cdc Capillariasis Biology Life Cycle Of Capillaria

Etiologi Fasciola Sp Hidup Di Dalam Hati Dan Saluran Empedu

Daur Hidup Siklus Hidup Cacing Pita Tentorku

Jelaskan Daur Hidup Cacing Pita Taenia Sp Sridianti Com

Fasciola Hepatica And Fasciola Gigantica Pdf Document

Siklus Hidup Trematoda Blog


Comments