Ciri Ciri Jaringan Meristem



6 Jenis Jaringan Pada Tumbuhan Beserta Fungsi Ciri

Jaringan Meristem

 Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel-sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi  untuk menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk  jaringan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Tumbuhan : Pengertian, Ciri, Dan Macam Serta Fungsinya Lengkap

         Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki  bentuk, susunan dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel). Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Berikut ini kita akan membahas tentang macam jaringan  yang dapat pada tumbuhan dan hewan.

         Pada dasarnya, tubuh tumbuhan multiseluler merupakan  satu unit morfologi. Dikatakan demikian karena  tubuh  tumbuhan tersusun dari sel-sel yang berlekatan dengan sel-sel lain melalui dinding selnya. Penyatuan  sel-sel  terseb ut  dimungkinkan karena adanya zat-zat perekat antarsel. Beberapa tipe sel dengan ciri yang serupa membentuk suatu kelompok sel yang dikenal  sebagai jaringan tumbuhan. Berbagai jaringan tumbuhan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Ikat : Pengertian, Materi Lengkap, Fungsi, Komponen Dan Jenisnya

Berbagai jaringan tumbuhan dapat ditemukan pada organ tumbuhan, misalnya pada akar,batang, dan daun. Ahli botani membedakan jaringan tumbuhan atas beberapa macam, yaitu jaringan meristem, epidermis,parenkim,kolenkim, sklerenkim, dan pengangkut.

Pengertian Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel – selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus ( bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel – sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian – bagian tertentu saja pada tumbuh – tumbuhan.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Jaringan Hewan : Jenis, Fungsi, Letak, Gambar Dan Contohnya

Ciri Ciri Jaringan Meristem

  1. Bentuk dan ukurannya selnya sama (kubus)
  2. Dinding Selnya Tipis
  3. Selnya penuh dengan protoplasma
  4. Isi sel tidak mengandung zat makanan
  5. Sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan spesialisasi, berdinding tipis, protoplasma banyak, vakuola kecil, inti besar, plastida belum matang dan berbentuk sama ke segala arah.

Fungsi Jaringan Meristem

  1. Sebagai Promeristem
  2. Sebagai Jaringan meristem primer
  3. Sebagai Jaringan meristem sekunder
  4. Sebagai Meristem apikal  (meristem  ujung)   terdapat di ujung akar dan ujung batang
  5. Sebagai Meristem lateral (meristem  samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
  6. Sebagai Meristem  interkalar (meristem antara)  terdapat di jaringan  dewasa (diantara meristem primer)

Jenis Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya

  • Promeristem
  • Jaringan meristem primer
  • Jaringan meristem sekunder

Jenis Jaringan Meristem Berdasarkan Letak Posisi dalam Tubuh Tumbuhan

  1. Meristem apikal  (meristem  ujung)   terdapat di ujung akar dan ujung batang
  2. Meristem lateral (meristem  samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
  3. Meristem  interkalar (meristem antara)  terdapat di jaringan  dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Organ Sistem Alat Reproduksi Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya

Penjelasan Lengkapnya :

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 3, yaitu promeristem, meristem primer dan meristem sekunder

Jaringan meristem yang ada pada saat tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Embrio/lembaga punya tiga bagian yaitu:

  • – Radikula (akar lembaga)
  • – Kotiledon (daun lembaga)
  • – Kaulikulus (batang lembaga)

Didalam biji ada beberapa bagian yaitu Plumula, Epikotil, Hipokotil, dan Kotiledon. Bagian bawah pangkal (Aksis) yang melekat pada kotiledon dinamakan Hipokotil dan bagian ujungnya (Terminal) disebut Radikula. Bagian atas pangkal adalah Epikotil dan bagian ujungnya adalah Plumula yang terlihat sepasang daun dengan pucuknya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Fungi / Klasifikasi Jamur

Pada biji jagung (Tumbuhan Monokotil) hanya terdapat satu Kotiledon yang sering dinamakan dengan sekutelum. Pada saat terjadinya proses perkecambahan, akar akan diselubungi oleh Koleoriza dan pada ujung embrio diselubungi oleh Koleoptil.

Perkecambahan adalah munculnya Plantula (Tanaman kecil) dari dalam biji yang merupakan hasil pertumbuhan dan perkembanagn embrio. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang sedangkan Radikula menjadi akar.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rantai Makanan : Pengertian, Jenis, Jaring, Contoh, Gambar

Perkecambahan dibagi menjadi dua yaitu perkecambahan Hipogeal dan perkecambahan Epigeal.

  1. Perkecambahan Hipogeal: Pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledonnya masih tetap berada dalam tanah. Contoh pada kacang kapri.
  2. Perkecambahan Epigeal: Tumbuh memanjang yang mengakibatkan kotiledon dan plumula sampai keluar kepermukaan tanah, sehingga kotiledon terdapat di atas tanah. Contoh: Kacang Tanah, Kacang Hijau.

Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contoh jaringan meristem primer adalah ujung batang dan ujung akar.

Meristem yang terdapat diujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar semakin bertambah panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Kingdom Animalia

Pada meristem primer  yang terletak pada ujung  batang tumbuhan, terdapat beberapa teori yang disebut dengan teori titik tumbuh, yaitu sebagai berikut:

1) Teori Sel Apikal–Hofmeister dan Nageli

Tidak ada perbedaan khusus pada asal-usul jaringan apikal pada pucuk tumbuhan. Karena seluruh sel pada pucuk batang berawal dari satu sel tunggal.

2) Teori Histogen–Johannes Ludwig Emil Robert von Hanstein (15 Mei 1822 – 27 Agustus 1880)

Teori Histogen klasik yang diutarakan Hanstein pada 1868 menyatakan bahwa ada sejenis stratifikasi (=pengelompokan, keadaan yang bertingkat–seperti pada kata “strata sosial“) pada ujung batang tumbuhan angiospermae.

Hanstein menyatakan adanya bagian pusat tanaman yang diselimuti oleh beberapa lapisan yang tersusun rapi, yang saling menyelubungi dengan ketebalan yang konstan (kamsud gw, kalo misalnya lapisan X setebal 1 mm, maka lapisan X itu akan dan hanya akan setebal itu di seluruh bagian meristem apikal).

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Fungsi Lambung : Anatomi Dan Fisiologi Lambung Manusia

Masing-masing lapisan dipercaya terdiri dari beberapa sel meristematis yang saling bertumpukan, yang terletak pada bagian paling pucuk dari batang. Beberapa tahun kemudian, interpretasi teori Hanstein terhadap peran masing-masing lapisan sudah tidak digunakan lagi, tapi konsep dasar tentang adanya lapisan meristem yang bertingkat pada ujung batang tetap digunakan.

Berikut ringkasan teori histogennya Hanstein:

Meristem primer terdiri dari 3 lapisan sel pembentuk jaringan, yaitu 1) Dermatogen (pembentukan epidermis),

2) Periblem (pembentukan korteks), dan

3) Plerom (pembentukan silinder pusat).

3) Teori Tunika Korpus–Schmidt

Sebagai kelanjutan dari konsep yang dikemukakan Hanstein, Buder dan para muridnya mengembangkan teori Tunika-Korpus.

Berbeda dengan Hanstein yang mengemukakan tiga lapisan, Buder hanya megemukakan dua lapisan jaringan dalam teorinya, yaitu “tunika” yang terdiri dari satu atau lebih lapisan sel yang menyelimuti “korpus” atau jaringan pusat.

Schmidt, muridnya Buder, mengembangkan kembali teori ini. Dia menitikberatkan pada perbedaan dua lapisan ini. Dia menyampaikan ide bahwa perbedaan utama dari tunika dan korpus adalah perbedaan antara pertumbuhan dan pembelahan sel.

Pertumbuhan pada tunika, yang terjadi bersamaan dengan pertumbuhan melengkung batang, mengakibatkan perluasan permukaan tumbuhan, namun tidak berpengaruh pada ketebalan masing-masing lapisan. Bisa dilihat pada gambar di bawah. Pertumbuhan itu tidak mengakibatkan bagian ujung (paling atas) menjadi tipis dan bagian tepi jadi tebal.

Model Tunika-Korpus dari “meristem apikal” (=pucuk tanaman–bagian atas–yang mengalami pertumbuhan ke atas). Lapisan epidermis [L1] dan subepidermis [L2] disebut tunika. [L3] disebut korpus. Sel-sel di L1 dan L2 membelah secara melengkung untuk menjaga lapisan-lapisan ini tetap terpisah satu sama lain. Sedangkan sel-sel L3 membelah dengan arah yang lebih random lagi.

Sedangkan, pertumbuhan silinder pusat (korpus) bertitik berat pada pertambahan massa tumbuhan. Pertumbuhan pada jaringan ini cenderung tidak reguler, yang mengakibatkan pertambahan massa tumbuhan tidak konstan. Kadang cepat, kadang pelan.

Kerjasama yang baik antara pertambahan luas permukaan oleh tunika dan pertambahan volume tumbuhan oleh korpus menghasilkan keserasian pertumbuhan pada tanaman.

  • Jaringan meristem sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa dan selanjutnya berubah menjadi meristematis. Sel –sel meristem sekunder berbentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola.

Contohnya, kambium dan kambium gabus. Kambium dijumpai di dalam batang dan akar da tumbuhan golongan dikotil dan Gymnospermae, serta beberapa tumbuhan dari golongan monokotil ( Agave,Aloe, Jucca, dan Draceana).  Kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar dilalui air.

Kambium biasa dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

Kambium Vasikuler adalah cambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara floem dan xylem.

Kambium Intervasikuler  adalah  kambium yang berada  di antara berkas pengangkut. Kesatuan antara  kambium  vasikuler dengan cambium intervasikuler membentuk lingkaran cambium atau lingkaran vaskuler.

Pada meristem apeks primer dapat dibedakan antara promeristem dan daerah meristematis dibawahnya dimana sel telah mengalami diferensiasi sampai taraf tertentu. Promeristem terdiri dari pemula-pemula apeks bersama dengan sel derivatnya yang masih berdekatan dengan pemula.

Daerah meristematik di bawahnya yang telah sebagian terdiferensiasi terdiri dari :

  1.  protoderm yang menghasilkan epidermis
  2. prokambium yang membentuk jaringan pembuluh primer
  3. meristem dasar yang membentuk jaringan dasar seperti parenkim.

Macam Jaringan Meristem Berdasarkan Letak Posisi dalam Tubuh Tumbuhan

  1. Meristem  apikal  (meristem  ujung)   terdapat di ujung akar dan ujung batang
  2. Meristem lateral (meristem  samping) terdapat di kambium dan kambium gabus
  3. Meristem  interkalar (meristem antara)  terdapat di jaringan  dewasa (diantara meristem primer). Contoh : pangkal ruas batang

Penjelasan Lengkapnya

  • Meristem apikal terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar. meristem apeks pucuk
Gambar Jaringan Meristem Apikal

Apeks pucuk adalah bagian yang tepat di atas primordium daun yang paling muda yang bersifat meristematis. Bentuk apeks pucuk dari arah memanjang, pada umumnya sedikit cembung dan dapat berubah-ubah Berbagai bentuk meristem apeks pucuk pada berbagai kelompok tumbuhan adalah sebagai berikut :

  •   Pteridophyta :
  •                 terdiri dari 1 sel disebut sel apical
  •                 terdiri dari lebih dari 1 sel disebut initial apical
  •   Gymnospermae
  •                 Type Cycas : terdapat meristem permukaan dengan bidang pembelahan antiklinal dan periklinal
  •                 Type Ginkgo : terdapat sel induk sentral, meristem tepi (perifer) dan meristem rusuk ( meristem tengah)

Anggiospermae Teori Histogen oleh Hanstain (1868), menyatakan bahwa terdapat tiga daerah di apeks pucuk (Gambar 1), yaitu :

  •               Dermatogen (I) menjadi epidermis
  •               Pleurom (III) akan menjadi silinder pusat
  •               Periblem (II) akan menjadi korteks

–   Meristem apeks akar

  •   Pteridophyta
  •                 terdiri dari satu atau lebih sel ( 3-5 sel)
  •                 berupa kumpulan sel
  •   Anggiospermae dan Gymnospermae

Seperti teori Hanstein pada apeks pucuk, meristem apeks akar terdiri dari: Protoderm, meristem korteks, dan meristem silinder pembuluh.

  • Meristem Interkalar terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku rumput-rumputan.
Gambar Jaringan Meristem Interkalar

Meristem interkalar adalah bagian meristem apeks yang sewaktu tumbuhan tumbuh terpisah dari apeks oleh daerah-daerah yang lebih dewasa. Pada batang yang memiliki meristem interkalar, daerah buku akan menjadi dewasa lebih awal dan meristem interkalar terdapat dalam ruas. Contoh paling dikenal untuk menunjukkan meristem interkalar adalah yang terdapat pada batang rumput-rumputan.

Pada rumput, pemanjangan ruas dihasilkan oleh meristem interkalar yang membentuk deretan sel sejajar sumbu. Mula-mula kegiatan meristem interkalar terjadi di seluruh ruas namun setelah perkembangan ruang-ruang dalam batang yang biasa ditemukan pada Poaceae, kegiatan itu terbatas pada aerah tepi dari dasar ruas yaitu terbatas pada daerah tepi dari dasar ruas yaitu di dekat dan di atas buku.

  • Meristem lateral terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.

Meristem ini termasuk kambium pembuluh dan kambium gabus yang menyebabkan pertumbuhan menebal dan melebar jauh dari apeks, umum ditemukan pada Dicotyledoneae dan Gymnospermae. Pertumbuhan yang dihasilkannya disebut pertumbuhan sekunder.

–         Kambium pembuluhIalah meristem sekunder yang berfungsi membentuk ikatan pembuluh (xylem dan floem) sekunder. Bentuk selnya seperti pipa atau berkas-berkas memanjang sejajar permukaaan batang atau akar. Meristem ini adalah meristem lateral karena terdapat di daerah lateral akar dan batang. Ciri-ciri sel nya agak berbeda dengan cirri sel meristem apeks.

  –      Struktur Kambium PembuluhKambium merupakan meristem lateral karena berada di daerah lateral akar dan batang. Pada kebanyakan pohon dan semak, daerah kambium berupa silinder yang berlapis banyak dan pada penampang melintang membentuk cincin yang kontinu. Pada saat aktif, kambium terdiri dari banyak lapisan sel, namun pada saat istirahat (dorman) hanya ada satu lapisan sel. Lapisan sel itu dianggap bermuka dua karena dapat membentuk turunan ke dua arah.

Setelah membelah secara perikrinal, sel yang ada di sebelah dalam berkembang menjadi sel xylem dan sel yang berada di luar tetap aktif sebagai kambium atau sel luar berkembang menjadi sel floem dan sel dalam tetap berlaku sebagai kambium. Inilah tafsiran yang dianut secara luas. Bukti yang paling meyakinkan adalah bahwa floem sekunder dan xylem sekunder seakan-akan merupakan gambar cermin dari sesamanya.

Pada saat-saat tertentu kambium membentuk jari-jari empulur baru yang kemudian di temukan baik di xylem mapun di floem. Selanjutnya, sementara kambium terdorong ke luar seiring dengan menebalnya silinder xylem di sebelah dalamnya kambium membelah dengan bidang pembelahan antiklinal sehingga dapat menambah luas tangensial. Dengan demikian, luas cambium mengimbang perluasan silinder xylem yang dikelilinginya.

 –      Perkembangan Kambium PembuluhPada tumbuhan monokotil dan sejumlah dikotil basah, prokambium akan habis terdiferensiasi menjadi jaringan pembuluh. Pada tumbuhan berkayu, sebagian prokambium dalam setiap ikatan pembuluh akan berkembang menjadi cambium fasikuler.

Perubahan antara pertumbuhan primer dan sekunder tidaklah tajam karena jaringan primer diperoleh akibat pembelahan pada daerah subapikal dan seluruh pertumbuhan lateral merupakan proses yang sinambung dari mulai apeks sampai batang yang dewasa.

Pada umumnya dianggap bahwa transisi terjadi secara bertahap dan biasanya lambat, meskipun kadang-kadang cepat, dan baik prokambium maupun cambium merupakan dua stadium perkembangan dari satu macam meristem. Kambium dapat pula terjadi pada beberapa tempat yang sebelumnya tidak menampakkan kambium, seperti pada kambium interfasikuler.

Pada sejumlah tumbuhan hanya cambium fasikuler yang berperan dan setiap ikatan pembuluh membesar, diiringi oleh sedikit pertumbuhan sekunder. Pembelan difus (tersebar) dan proliferasi sel pada jari-jari empulur medulla sudah cukup mengimbangi produksi kayu yang sedikit itu.

Kerangka kayu tumbuhan seperti itu menunjukkan pola kerangka berkas ikatan pembuluh asal. Pada pohon dan semak yang banyak membentuk kayu, cambium interfasikuler berdiferensiasi pada jari-jari empulur medulla baik secara serentak bersama dengan cambium fasikuler atau beberapa saat sesudahnya.

Kambium interfasikuler berdiferensiasi sebagai panel yang meluas dari tepi cambium fasikuler. Kedua panel dari tepi dua ikatan pembuluh yang berdampingan akan bertemu sehingga membentuk kambium interfasikuler yang sinambung. Dengan demikian, pula terjadi kesinambungan dari seluruh kambium. Setelah beberapa bulan atau tahun, kedua macam cambium tak dapat dibedakan dan seluruh dinamakan kambium pembuluh saja.

Dari segi morfologi dapat dibedakan dua macam pemula sebagai berikut: (1) Pemula yang meruncing di kedua ujungnya sehingga berbantuk kumparan, disebut pemula kumparan atau pemula fusiform, menghasilkan unsurbyang memanjang atau aksial (vertical)npada kayu (xylem) dan bagian dalam kayu (floem); (2) pemula jari-jari empulur yang tumbuh kea rah radial.

Sel yang berbentuk kumparan ini panjangnya berkisar 140 – 462 µm pada dikotil dan 700 – 4500 µm pada pinus. Panjang sel dapat beragam dalam setahun, bergantung pada keseimbangan antara pembelahan sel dan ekspansi sel. Pada sayatan radial, dindig ujung tampak datar, namun pada sayatan tangensial berbentuk lancip, atau meruncing secara bertahap atau langsung. Pada sayatan melintang sel ini tampak seperti segi empat atau agak pipih.

Panjang pemula fusiform adalah penting karena sedikit banyak mempengaruhi panjang turunannya. Namun, pengukuran xylem tidak menunjukan  panjang yang sama dengan cambium karena terjadi pemanjangan sel sewaktu xylem tumbuh menjadi dewasa.

Pemula jari-jari empulur lebih kecil daripada pemula fusirorm, yakni pendek dan isodiametris, atau 2 – 3 kali lebih tinggi dri pada lebarnya. Pada coniferae, pemula jari-jari empulur senantiasa tersusun sebagai deretan sel kea rah vertical yang terdiri dari satu baris sel, dinamakan berseri satu atau unisertiat.

Kelompok pemula jari-jari empulur dapat menjadi lebih panjang dengan hilangnya pemula fusiform diantara dua kelompok pemula jari-jari empulur, sehingga keduanya dapat menyatu. Atau pemula fusiform mengubah dirinya dengan membelah melintang beberapa kali menjadi sederetan pemula jari-jari empulur.

Jika salah satu mekanisme tersebut mengakibatkan jari-jari empulur menjadi berseri banyak atau multiseriat, maka pemula segera hilang sehingga kondisi uniseriat diperoleh kembali. Pada dikotil sering terdapat jari-jari empuluruniseriat maupun multiseriat dan hal itu tercermin dalam pemula jari-jari empulurnya.

Pada setiap jenis, kelompok pemula dapat hanya mengandung pemula panjang saja, isodiametris saja, atau campuran keduanya. Jika keduanya ditemukan, maka pemula panjang hamper selalu bertempat di bagian paling atas atau paling bawah jari-jari empulur atau di kedua tempat itu; selebihnya terdiri dari pemula berbentuk isodiametris.

Berdasarkan susunan sel fusiform, dapat dibedakan :

  • Kambium bertingkat Sel initial tersusun berjajar letak ujung sel sama tinggi
  • Kambium tidak bertingkat Sel initial saling tumpang tindih tidak membentuk deretan
  • Kambium gabus Kambium gabus atau felogen adalah meristem yang menghasilkan periderm. Periderm adalah jaringan pelindung yang terbentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang menebal karena pertumbuhan sekunder.

Periderm mencakup felogen (cambium gabus) yaitu meristem yang menghasilkan periderm, felem ( gabus) yaitu jaringan pelindung yang dibentuk kea rah luar oleh felogen dan feloderm yaitu jaringan parenkim hidup yang dibentuk olehfelogenkearahdalam.Sel felogen terdiri dari satu macam sel saja.

Pada penampang melintang felogen terlihat seperti sel empat persegi panjang yang memipih pada arah radial. Pada arah memanjang sel felogen berbentuk empat persegi panjang atau bersegi banyak dan kadang-kadang agak tidak teratur. Sel felogen biasanya tersusun rapat tanpa ruang antar sel . Sel dewasa tidak hidup dan dapat beroso zat padat ataiu cairan. Sel gabus ditandai oleh adanya zat gabus (suberin) dalam dinding sel nya.

DAFTAR PUSTAKA
Jati, W.2007.Aktif Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta:Ganeca Exact
Ridhawati.2009.Biologi Umum.Universitas Cokroaminoto Palopo
Campbell,N.A.,J.B.Reece & L.G.Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga
Wahyu S,I.2006.Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.Bogor:CV Duta Grafika

Gallery Ciri Ciri Jaringan Meristem

Jaringan Meristem Docx

52136431 Jar Tumbuhan Pdf Document

Jaringan Meristem Pengertian Gambar Jenis Ciri Fungsi

Power Point Meristem

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

6 Jaringan Tumbuhan Lengkap Halaman All Kompasiana Com

Jaringan Meristem Pada Tumbuhan

Jaringan Meristem 2nv8eqj96dlk

Characteristics Of Meristem Network

Jaringan Meristem Sifat Ciri Ciri Struktur Dan Penjelasan

Jaringan Tumbuhan Meristem Permanen Dan Keterangannya

Jaringan Gabus Pada Tumbuhan Ciri Ciri Bagian Dan Fungsinya

Power Point Meristem

Pengertian Jaringan Meristem Fungsi Ciri Struktur Macam

Lengkap Jaringan Tumbuhan Pengertian Ciri Ciri Sifat

Jaring An

Pengertian Jaringan Meristem Adalah Pengertian Secara Umum

Jaringan Tugas

Jaringan Meristem Jaringan Epidermis Ppt Download

13 Ciri Ciri Jaringan Meristem Hedi Sasrawan

Tugas

Biologi Jaringan

Pengertian Ciri Ciri Dan Struktur Pada Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem Pengertian Struktur Fungsi Ciri Dan


Comments